INGGRIS – Gelar master membantu sebagian orang meraih pekerjaan. Tapi, bukan berarti gelar pascasarjana jadi tiket emas ketika mencari pekerjaan.
Di Inggris misalnya, tidak semua pemegang gelar pascasarjana memiliki nasib baik. Meski begitu, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) setempat mencatat, tingginya angka pengangguran tidak menghalangi niat para sarjana menempuh pendidikan kembali dengan harapan dapat mempermudah mereka meraih pekerjaan.
Data Higher Education Careers Service Unit (Hecsu) di Inggris memperlihatkan, sekira 353.500 orang mendaftar di program pascasarjana pada tahun akademik 2009/2010. Mahasiswa master tercatat mengalami peningkatan 7,4 persen dan jumlah mahasiswa doktoral meningkat satu persen.
Saat ini, fokus utama para sarjana yang menempuh studi lanjutan adalah kemudahan mendapatkan pekerjaan. Para pemberi kerja memang menyukai pemegang gelar master, tetapi hanya jika para master tersebut mampu memperlihatkan kemampuan mereka.
Kepala Eksekutif The Association of Graduate Recruiters di Inggris, Carl Gilleard menyatakan, “Jika kualifikasi pascasarjana diambil dengan alasan yang jelas, dan para lulusannya mampu menjelaskan kelebihan mereka pada calon pemberi kerjanya, maka gelar master tersebut dapat menjadi nilai lebih dalam curriculum vitae seseorang.” Demikian seperti dikutip dari situs The Guardian, Senin (7/3/2011).
Konsultan karier di City University London Laura Hooke memaparkan, jika kita serius ingin menginvestasikan waktu dan uang kita dalam studi pascasarjana, pastikan kita mengambil keputusan tersebut berdasarkan berbagai informasi pendukung. “Jika Anda termotivasi dengan kecintaan menuntut ilmu dan minat pada bidang studi yang akan Anda ambil, itu bagus. Tapi, tidak ada jaminan jika Anda mengambil studi lanjutan sebagai langkah untuk mendapatkan sebuah pekerjaan,” kata Laura mengingatkan.
Seseorang hendaknya memilih program studi pada kuliah pascasarjana mereka dengan berpegang pada tujuan kariernya, apakah menjadi akademisi atau bekerja di satu sektor industri khusus. Anda sebaiknya memilih program paling spesifik dengan tujuan tersebut. Pilih juga program studi yang telah berpengalaman.
Dosen senior pada Bangor University, James Intriligator, menyarankan, Anda sebaiknya berkomitmen untuk bekerja keras pada studi pascasarjana apa pun yang Anda pilih. Menurut Intriligator, setidaknya 70 persen hasil studi pascasarjana seseorang berkaitan langsung dengan seberapa besar usahanya. Karena itu, seseorang harus siap untuk mewujudkan segalanya atas usaha sendiri, misalnya dengan membuat kelompok belajar, membaca berbagai literature, dan berkomitmen atas studi yang telah dipilihnya.
"Jika Anda merasa tidak siap dengan tanggung jawab untuk belajar pada pundak Anda, serta tidak tertarik dengan topik yang Anda pilih, maka janganlah menyia-nyiakan waktu dan uang Anda,” katanya menegaskan.
Sumber : Okezone.com
